5 Penyebab Blackberry Terpuruk Dan Bangkrut
Selasa, 27 Agustus 2013
Blackberry memang saat ini tengah
mengalami keterpurukan besar. Bahkan keterpurukan yang dialaminya ini
membuat Blackberry sampai membuat keputusan yang sangat krusial yaitu
menjual perusahaannya tersebut. Jika diingat dahulu, Blackberry memang
pernah menjadi brand yang fenomenal dan sangat laris dipasaran. Ponsel
yang dulu berdiri dibawah naungan RIM sempat menjadi ponsel favorit
nomor 1 dibeberapa negara bahkan dinegara kita Indonesia.
Sayangnya,
popularitas dari perangkat yang dirilis oleh BlackBerry terus menurun,
kalah dari platform mobile yang lebih baru, seperti Android dan iOS.
Keduanya menawarkan sistem operasi yang lebih interaktif, lebih
"berwarna", sambil menawarkan keamanan yang sama baiknya.BlacBerry pun
langsung mengubah strateginya. Di bawah pimpinan Thorsten Heins,
BlackBerry langsung mengembangkan sistem operasi (OS) BlackBerry 10.
Perusahaan
asal Kanada ini berharap penuh agar OS tersebut dapat menyelamatkan
mereka dari keterpurukan. Hasilnya? BlackBerry 10 tampaknya masih belum
membawa BlackBerry keluar dari badai yang begitu tebal. Beberapa waktu
lalu, BlackBerry membuat sebuah keputusan, mencari alternatif lain untuk
menyelamatkan perusahaan. Apa yang menyebabkan Blackberry terpuruk kian
kebawah dan bangkrut? Berikut 5 alasan yang membuat Blackberry
bangkrut:
1. Peluncuran BlackBerry 10 Yang Tertunda
Blackberry
10 merupakan ponsel Blackberry saat ini yang cukup laris dipasaran,
tapi semua itu tidak mengubah keadaan ekonomi Blackberry. Kalau saja
ponsel ini diluncurkan lebih awal, pastinya semua akan berubah. Ya,
memang salah satu penyebab terpuruknya Blackberry karena tertundanya
peluncuran BB10. Karena tertunda inilah Blackberry diselip oleh Samsung,
Nokia, Apple dan bahkan Sony Erricson dengan Xperia Z.
Peluncuran
BB10 mengalami berkali-kali penundaan waktu rilis selama
berbulan-bulan, sebelum akhirnya benar-benar diluncurkan pada awal tahun
2013. Dalam masa tersebut, BlackBerry memecat ribuan orang dan meminta
para penggemarnya untuk terus bersabar. Sayangnya, tidak semua orang
bisa bersabar dan tidak heran banyak yang berpindah ke platform lain.
Ya, BlackBerry tampak kehilangan momentum penting.
2. Sedikitnya Aplikasi pada BB10
Ponsel
BB10 boleh mempunyai spesifikasi canggih dan model menawan. Tapi satu
kekurangan fatal Blackberry 10 tidak terlalu diminati banyak orang
adalah karena aplikasinya yang sangat sedikit. Sejak peluncurannya 7
bulan lalu, Blackberry 10 tidak dibekali dengan aplikasi terkenal yang
sudah sering digunakan masyarakat seperti Instagram, Path, dan Google
Maps. Hal ini tentu saja membuat minat masyarakat jauh berkurang akan
ponsel ini.
Sistem operasi baru
BlackBerry 10 memang terlihat cukup menawan, dengan adanya navigasi
berdasarkan gerakan dan pusat notifikasi yang bagus, tapi apa gunanya
jika tidak ada aplikasi populer didalamnya? Sebelumnya BlackBerry
membuat janji pada saat peluncuran untuk meningkatkan aplikasi, tetapi 7
bulan sesudahnya, BlackBerry World masih tampak "sepi". Lagi-lagi
terlambat menjadi penyebab utama mereka terpuruk.
3. Hardware dan Spesifikasi
Rata-rata
ponsel Blackberry mempunyai spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Strom,
Bellagio, z10, Q10 dan bahkan Q5. 3 ponsel yang saat ini dinilai paling
laris Z10, Q10 dan Q5 memang mempunyai spesifikasi yang canggih, tapi
tidak sebanding dengan harganya yang sangat jauh. Meskipun ketiganya
tampak menjanjikan, perangkat- perangkat ini masih belum terlalu laku di
pasaran. Penjualannya tidak terlalu baik, bahkan kalah dari produk
Nokia Lumia yang berbasiskan Windows Phone 8.
Lagi-lagi
Blackberry hanya mengandalkan fitur BBM disetiap ponsel miliknya. Jika
saja hardware dan spesifikasi ponsel Blackberry 10 dibanderol dengan
harga yang murah dibawah Rp. 5 juta pastinya bukan tidak mungkin ponsel
ini menjadi ponsel yang laris bahkan di Indonesia sekalipun.
4. PlayBook
Salah
satu kesalahan terbesar BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet.
Pada saat peluncurannya, perangkat ini memiliki spesifikasi hardware
yang menawan dan sistem operasi yang bagus. Sayangnya, produk ini
memiliki banderol harga yang terlalu tinggi dan bahkan tidak dilengkapi
fitur e-mail.
Perangkat ini pun
akhirnya gagal total. Segala cara sudah dilakukan oleh BlackBerry untuk
menyelamatkan perangkat ini, seperti potongan harga besar-besaran.
Sayangnya, strategi ini juga gagal. BlackBerry sendiri sudah menjanjikan
adanya update BlackBerry 10. Namun, spesifikasi hardware yang tidak
terlalu tinggi membuat BlackBerry membatalkan niat tersebut.
5. Enterprise
Pasaran
enterprise yang dulu pernah "memuja-muja" BlackBerry, bahkan ponsel ini
pun sampai digunakan oleh instansi pemerintahan. Tapi seiring waktu
berjalan, semua beralih ke platform lain, seperti iPhone untuk urusan
perusahaan. Perangkat lain, seperti iPhone, mampu menawarkan performa
bisnis yang baik, sekaligus menawarkan fitur entertainment , satu fitur
yang tidak dimiliki platform BlackBerry.
Mulai
banyak orang yang beranggapan bahwa BlackBerry membosankan. Saat iPhone
dirilis, diikuti dengan Android, BlackBerry berusaha keras untuk
mengikuti, dan sayangnya tidak bisa cepat menyesuaikan diri dengan
perubahan keinginan konsumen. Akhirnya Blackberry tidak mempunyai sebuah
fitur baru malahan menyebar fitur BBMnya disemua platform.
Pada
akhirnya Blackberry terpuruk dan membuat keputusan krusial. Semua
kesalahan ini hanya bisa ditelan pasrah. Jadi, siapakah yang berniat
menjadi pengganti Blackberry selanjutnya?(Afg)