PUTRA NIAS PERTAMA JADI MENTERI KABINET PEMERINTAHAN RI



Jakarta, Hampir seminggu setelah Presiden dilantik, banyak orang menebak-nebak siapa yang direkrut Presiden Jokowi untuk masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan 2014–2019.

Informasi seputar siapa kandidat menteri jelang pengumuman kabinet datang bergelombang bertubi-tubi. Dalam daftar yang banyak beredar di berbagai media, satu pos menteri bisa diisi dua atau tiga kandidat yang potensial.

Dan akhirnya saat ini sudah terjawab lewat pengumuman yang baru saja disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Minggu 26 Oktober 2014 sekitar pukul 17.17 di Istana Merdeka Jakarta.

Berikut susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK:

1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
2. Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said
8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil
16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
17. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Jafar

Kabinet Pemerintahan Jokowi yang diberi nama Kabinet Kerja ini, dari 34 pos kementerian, nama di pos Menteri Hukum dan HAM (KEMENKUMHAM) dipercayakan kepada putra asal Nias yaitu Yasona Laoly, yang tak lain beliau adalah sebagai seorang politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

DR. YASONNA HAMONANGAN LAOLY, SH, M.Sc  ORANG NIAS PERTAMA JADI MENTERI

Puluhan tahun Indonesia merdeka, tak pernah ada orang Nias yang menjadi menteri di republik ini. Memang pernah ada beberapa putra Nias yang menjadi pejabat penting, pun itu di tingkat propinsi Sumatera Utara, misalnya PR Telaumbanua (alm) yakni sebagai Gubernur. Putra Nias itu seorang militer dan bermarga PR. Telambanua (alm). Beliau sukses menjadi gubernur di era transisi Indonesia dari rezim Orde Lama ke Orde Baru. Atau ada juga yang lain sebut saja seperti Dr. Hekinus Manao (Mantan Direktur Eksekutif Bank Dunia). Namun demikian, kiprah orang nias di jajaran pemerintahan nasional khususnya sebagai menteri belum pernah ada.

Kini, Yasona Hamonangan Laoly, pria cerdas dan terdidik “blasteran” suku Nias dan Batak bisa menjadi putra Nias pertama yang menjadi menteri di republik ini.

Informasi profile Yasonal Laoly dari situs www.infocaleg.org, kita bisa melihat betapa gigih dalam belajar sehingga meraih gelar akademis dari Universitas HKBP Nommensen hingga meraih gelar doktoral dari kampus Amerika Serikat.

Tahun 1999, Yasona Laoly dipercaya masyarakat untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Sumatera Utara melalui Partai Buruh, sebuah partai politik yang didirikan oleh Mukhtar Pakpahan. Pendirian partai politik bagi buruh ini boleh dibilang sebagai bagian dari euforia politik, di mana pendirian partai politik saat itu begitu mudah.

Di pemilu DPR RI 2009- 2014, Yasona Laoly menjadi wakil rakyat di DPR-RI melalui PDI Perjuangan. Langkah Yasona benar-benar gemilang. Kecerdasannya, kesabarannya, serta sikap tegas, gigih, jujur membuat Yasona berada di tempat yang benar. Saat di parlemen pun, Yasona Laoly menunjukkan pembelaannya yang jelas, tegas, dan terukur. Namun sayang, tak ada blow up media terhadap kiprahnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel