Rindu Baitullah
Sabtu, 19 Juli 2014
Pipik Dian Irawati
Rindu Baitullah
Sepeninggal suaminya, Alm. Ustadz Jefri Al Buchori (Uje), Pipik Dian Irawati kini sibuk menghadiri pengajian ibu-ibu untuk memberikan tausiah. Tampaknya ia sedang tidak fit hari ini, kantung matanya menghitam dengan suara yang amat pelan. Ternyata benar saja, Pipik mengaku baru pulang pukul tiga dini hari tadi usai menghadiri acara amal di Bogor. Begitu ditanya Manasik tentang pengalamannya berumrah, ia menjawab.
“Kalau ditanya momen yang paling berkesan, setiap momen punya kesan yang mendalam. Tapi kalau pengalaman spiritual cukup saya dan Allah yang tahu” ucap Pipik.
Bukan maksudnya tidak mau berbagi pengalaman. Menurut Pipik pengalaman spiritual itu sangat pribadi, ia takut akan menimbulkan kesombongan pada dirinya. Namun yang pasti, banyak kemudahan yang ia dapat disana. Hal seperti itulah yang membuatnya rindu untuk kembali kesana.
Pernah suatu kali saat umrah tahun 2011 lalu, ia benar-benar merasakan hikmah dan berkah dari berumrah. Karena saat itu Alm. Uje ikut dalam bidang travel agency dan manajemen dakwah. Banyak dari jamaah yang mau umrah memesan baju dan perlengkapan umrah kepada Pipik. Seperti yang kita ketahui, Pipik memiliki sebuah butik muslim. Mulanya ia menyewa sebuah toko di salah satu mall di Jakarta. Namun lantaran kesibukannya, ia menyetujui usulan teman-teman dan jamaah pengajiannya untuk membuka butiknya dirumah.
Bagi ibu empat anak ini, sebetulnya untuk khusyu’ dalam beribadah tidak perlu pergi jauh-jauh ke tanah suci. Yang penting niat dalam hati, wudhu yang disempurnakan dan cara sholatnya. Tapi tetap saja rasa rindu pasti dirasakan setiap orang yang pernah datang ke Baitullah.
“Jadi ya begini saja kesibukan saya kalau tidak mengurus butik. Datang ke pengajian, tausiah memberikan motivasi. Bahkan besok saya harus berangkat ke Batam, ada acara disana.” ujarnya menutup wawancara siang itu.
Rindu Baitullah
Sepeninggal suaminya, Alm. Ustadz Jefri Al Buchori (Uje), Pipik Dian Irawati kini sibuk menghadiri pengajian ibu-ibu untuk memberikan tausiah. Tampaknya ia sedang tidak fit hari ini, kantung matanya menghitam dengan suara yang amat pelan. Ternyata benar saja, Pipik mengaku baru pulang pukul tiga dini hari tadi usai menghadiri acara amal di Bogor. Begitu ditanya Manasik tentang pengalamannya berumrah, ia menjawab.
“Kalau ditanya momen yang paling berkesan, setiap momen punya kesan yang mendalam. Tapi kalau pengalaman spiritual cukup saya dan Allah yang tahu” ucap Pipik.
Bukan maksudnya tidak mau berbagi pengalaman. Menurut Pipik pengalaman spiritual itu sangat pribadi, ia takut akan menimbulkan kesombongan pada dirinya. Namun yang pasti, banyak kemudahan yang ia dapat disana. Hal seperti itulah yang membuatnya rindu untuk kembali kesana.
Pernah suatu kali saat umrah tahun 2011 lalu, ia benar-benar merasakan hikmah dan berkah dari berumrah. Karena saat itu Alm. Uje ikut dalam bidang travel agency dan manajemen dakwah. Banyak dari jamaah yang mau umrah memesan baju dan perlengkapan umrah kepada Pipik. Seperti yang kita ketahui, Pipik memiliki sebuah butik muslim. Mulanya ia menyewa sebuah toko di salah satu mall di Jakarta. Namun lantaran kesibukannya, ia menyetujui usulan teman-teman dan jamaah pengajiannya untuk membuka butiknya dirumah.
Bagi ibu empat anak ini, sebetulnya untuk khusyu’ dalam beribadah tidak perlu pergi jauh-jauh ke tanah suci. Yang penting niat dalam hati, wudhu yang disempurnakan dan cara sholatnya. Tapi tetap saja rasa rindu pasti dirasakan setiap orang yang pernah datang ke Baitullah.
“Jadi ya begini saja kesibukan saya kalau tidak mengurus butik. Datang ke pengajian, tausiah memberikan motivasi. Bahkan besok saya harus berangkat ke Batam, ada acara disana.” ujarnya menutup wawancara siang itu.