5 Penyebab Blackberry Terpuruk Dan Bangkrut

Blackberry memang saat ini tengah mengalami keterpurukan besar. Bahkan keterpurukan yang dialaminya ini membuat Blackberry sampai membuat keputusan yang sangat krusial yaitu menjual perusahaannya tersebut. Jika diingat dahulu, Blackberry memang pernah menjadi brand yang fenomenal dan sangat laris dipasaran. Ponsel yang dulu berdiri dibawah naungan RIM sempat menjadi ponsel favorit nomor 1 dibeberapa negara bahkan dinegara kita Indonesia.

5 Penyebab Blackberry Terpuruk Dan Bangkrut

Sayangnya, popularitas dari perangkat yang dirilis oleh BlackBerry terus menurun, kalah dari platform mobile yang lebih baru, seperti Android dan iOS. Keduanya menawarkan sistem operasi yang lebih interaktif, lebih "berwarna", sambil menawarkan keamanan yang sama baiknya.BlacBerry pun langsung mengubah strateginya. Di bawah pimpinan Thorsten Heins, BlackBerry langsung mengembangkan sistem operasi (OS) BlackBerry 10.
Perusahaan asal Kanada ini berharap penuh agar OS tersebut dapat menyelamatkan mereka dari keterpurukan. Hasilnya? BlackBerry 10 tampaknya masih belum membawa BlackBerry keluar dari badai yang begitu tebal. Beberapa waktu lalu, BlackBerry membuat sebuah keputusan, mencari alternatif lain untuk menyelamatkan perusahaan. Apa yang menyebabkan Blackberry terpuruk kian kebawah dan bangkrut? Berikut 5 alasan yang membuat Blackberry bangkrut:

1. Peluncuran BlackBerry 10 Yang Tertunda
Blackberry 10 merupakan ponsel Blackberry saat ini yang cukup laris dipasaran, tapi semua itu tidak mengubah keadaan ekonomi Blackberry. Kalau saja ponsel ini diluncurkan lebih awal, pastinya semua akan berubah. Ya, memang salah satu penyebab terpuruknya Blackberry karena tertundanya peluncuran BB10. Karena tertunda inilah Blackberry diselip oleh Samsung, Nokia, Apple dan bahkan Sony Erricson dengan Xperia Z. 
Peluncuran BB10 mengalami berkali-kali penundaan waktu rilis selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya benar-benar diluncurkan pada awal tahun 2013. Dalam masa tersebut, BlackBerry memecat ribuan orang dan meminta para penggemarnya untuk terus bersabar. Sayangnya, tidak semua orang bisa bersabar dan tidak heran banyak yang berpindah ke platform lain. Ya, BlackBerry tampak kehilangan momentum penting.

2. Sedikitnya Aplikasi pada BB10
Ponsel BB10 boleh mempunyai spesifikasi canggih dan model menawan. Tapi satu kekurangan fatal Blackberry 10 tidak terlalu diminati banyak orang adalah karena aplikasinya yang sangat sedikit. Sejak peluncurannya 7 bulan lalu, Blackberry 10 tidak dibekali dengan aplikasi terkenal yang sudah sering digunakan masyarakat seperti Instagram, Path, dan Google Maps. Hal ini tentu saja membuat minat masyarakat jauh berkurang akan ponsel ini.
Sistem operasi baru BlackBerry 10 memang terlihat cukup menawan, dengan adanya navigasi berdasarkan gerakan dan pusat notifikasi yang bagus, tapi apa gunanya jika tidak ada aplikasi populer didalamnya? Sebelumnya BlackBerry membuat janji pada saat peluncuran untuk meningkatkan aplikasi, tetapi 7 bulan sesudahnya, BlackBerry World masih tampak "sepi". Lagi-lagi terlambat menjadi penyebab utama mereka terpuruk.

3. Hardware dan Spesifikasi
Rata-rata ponsel Blackberry mempunyai spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Strom, Bellagio, z10, Q10 dan bahkan Q5. 3 ponsel yang saat ini dinilai paling laris Z10, Q10 dan Q5 memang mempunyai spesifikasi yang canggih, tapi tidak sebanding dengan harganya yang sangat jauh. Meskipun ketiganya tampak menjanjikan, perangkat- perangkat ini masih belum terlalu laku di pasaran. Penjualannya tidak terlalu baik, bahkan kalah dari produk Nokia Lumia yang berbasiskan Windows Phone 8.
Lagi-lagi Blackberry hanya mengandalkan fitur BBM disetiap ponsel miliknya. Jika saja hardware dan spesifikasi ponsel Blackberry 10 dibanderol dengan harga yang murah dibawah Rp. 5 juta pastinya bukan tidak mungkin ponsel ini menjadi ponsel yang laris bahkan di Indonesia sekalipun.

4. PlayBook
Salah satu kesalahan terbesar BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet. Pada saat peluncurannya, perangkat ini memiliki spesifikasi hardware yang menawan dan sistem operasi yang bagus. Sayangnya, produk ini memiliki banderol harga yang terlalu tinggi dan bahkan tidak dilengkapi fitur e-mail.
Perangkat ini pun akhirnya gagal total. Segala cara sudah dilakukan oleh BlackBerry untuk menyelamatkan perangkat ini, seperti potongan harga besar-besaran. Sayangnya, strategi ini juga gagal. BlackBerry sendiri sudah menjanjikan adanya update BlackBerry 10. Namun, spesifikasi hardware yang tidak terlalu tinggi membuat BlackBerry membatalkan niat tersebut.

5. Enterprise
Pasaran enterprise yang dulu pernah "memuja-muja" BlackBerry, bahkan ponsel ini pun sampai digunakan oleh instansi pemerintahan. Tapi seiring waktu berjalan, semua beralih ke platform lain, seperti iPhone untuk urusan perusahaan. Perangkat lain, seperti iPhone, mampu menawarkan performa bisnis yang baik, sekaligus menawarkan fitur entertainment , satu fitur yang tidak dimiliki platform BlackBerry.
Mulai banyak orang yang beranggapan bahwa BlackBerry membosankan. Saat iPhone dirilis, diikuti dengan Android, BlackBerry berusaha keras untuk mengikuti, dan sayangnya tidak bisa cepat menyesuaikan diri dengan perubahan keinginan konsumen. Akhirnya Blackberry tidak mempunyai sebuah fitur baru malahan menyebar fitur BBMnya disemua platform. 
Pada akhirnya Blackberry terpuruk dan membuat keputusan krusial. Semua kesalahan ini hanya bisa ditelan pasrah. Jadi, siapakah yang berniat menjadi pengganti Blackberry selanjutnya?(Afg)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel